{0}}

Liagan-pergi

Jul 11, 2024

Tinggalkan pesan

Layanan Kualitas Merek
Dari inspirasi hingga instalasi, kami ingin membantu menciptakan rumah yang membuat Anda senang dan nyaman.
modular-1
Peralatan Sanitasi
Desain Kamar Mandi
Menawarkan layanan desain Ekspres dan Kustom untuk renovasi kamar mandi Anda. Mulailah hari ini atau jadwalkan konsultasi gratis untuk mempelajari lebih lanjut.
modular-2
Peralatan Sanitasi
Desain Kamar Mandi
Menawarkan layanan desain Ekspres dan Kustom untuk renovasi kamar mandi Anda. Mulailah hari ini atau jadwalkan konsultasi gratis untuk mempelajari lebih lanjut.
modular-3
Peralatan Sanitasi
Desain Kamar Mandi
Menawarkan layanan desain Ekspres dan Kustom untuk renovasi kamar mandi Anda. Mulailah hari ini atau jadwalkan konsultasi gratis untuk mempelajari lebih lanjut.
modular-4
Peralatan Sanitasi
Desain Kamar Mandi
Menawarkan layanan desain Ekspres dan Kustom untuk renovasi kamar mandi Anda. Mulailah hari ini atau jadwalkan konsultasi gratis untuk mempelajari lebih lanjut.

 

 

Liagan-away: Perebutan Perairan Filipina

Kepulauan Filipina merupakan rumah bagi beberapa ekosistem laut terkaya di dunia. Namun, perairan lepas pantai negara tersebut telah menjadi medan pertempuran bagi berbagai pemangku kepentingan yang berupaya mengeksploitasi sumber daya alamnya. Salah satu wilayah tersebut adalah Pulau Liagan di Mindanao, yang telah menjadi salah satu perairan yang paling diperebutkan di Filipina.

 

Pulau Liagan adalah daratan kecil yang terletak di Laut Bohol, sebelah utara Selat Surigao, dan sebelah timur Kepulauan Dinagat. Pulau ini dikelilingi oleh sistem terumbu karang yang kaya, yang menjadi rumah bagi beragam kehidupan laut. Pulau ini juga memiliki beberapa hutan bakau, yang berfungsi sebagai tempat berkembang biak bagi berbagai spesies ikan, termasuk duyung yang terancam punah.

 

Selama ini, pulau ini relatif tidak dikenal oleh orang luar. Namun, keadaan berubah ketika pemerintah Filipina memberikan izin pertambangan kepada perusahaan asing untuk mengeksplorasi perairan di sekitar Pulau Liagan. Perusahaan-perusahaan tersebut diberi hak untuk mengekstraksi mineral seperti nikel, kobalt, dan tembaga. Langkah ini memicu pertikaian sengit di antara berbagai pemangku kepentingan yang berupaya melindungi sumber daya alam pulau tersebut.

 

Kelompok lingkungan, yang khawatir akan potensi kerusakan ekosistem pulau yang rapuh, meluncurkan kampanye untuk menghentikan aktivitas penambangan. Beberapa nelayan setempat juga menyuarakan penolakan mereka, karena aktivitas penambangan telah mulai memengaruhi populasi ikan di daerah tersebut.

 

Di sisi lain, perusahaan tambang berpendapat bahwa operasi mereka akan mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Mereka mengklaim bahwa kegiatan pertambangan akan menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat dan menyediakan proyek infrastruktur yang sangat dibutuhkan di daerah tersebut.

 

Konflik tersebut dengan cepat meningkat, dan bentrokan antara kedua belah pihak menjadi hal yang biasa. Pemerintah akhirnya turun tangan, dan serangkaian konsultasi diadakan untuk menemukan solusi atas konflik tersebut.

 

Pada tahun 2017, sebuah kompromi dicapai, dan perusahaan pertambangan diminta untuk mengurangi operasi mereka guna meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Mereka juga diminta untuk membayar persentase tertentu dari pendapatan mereka ke dana perwalian, yang akan digunakan untuk membiayai proyek konservasi di area tersebut.

 

Namun, perebutan perairan Pulau Liagan masih jauh dari kata berakhir. Perusahaan pertambangan terus mengeksplorasi wilayah tersebut, dan kelompok lingkungan terus waspada untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi ketentuan perjanjian mereka.

 

Lebih jauh, Pulau Liagan bukan satu-satunya wilayah di Filipina yang aktivitas penambangannya telah memicu konflik antara berbagai pemangku kepentingan. Di Palawan, pulau lain di Filipina, kelompok lingkungan berjuang untuk menghentikan aktivitas penambangan yang membahayakan sumber daya alam pulau tersebut.

 

Perebutan wilayah perairan Filipina bukan hanya tentang perlindungan lingkungan yang murni; tetapi juga tentang masa depan ekonomi dan rakyat negara tersebut. Filipina, dengan 7.641 pulaunya, merupakan rumah bagi salah satu ekosistem laut terkaya di dunia, yang menyediakan mata pencaharian bagi jutaan orang. Namun, negara tersebut juga menghadapi banyak tantangan, seperti kemiskinan dan pengangguran. Menyeimbangkan kebutuhan akan pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan memerlukan keseimbangan yang rumit dan kemauan untuk bekerja sama guna menemukan solusi yang berkelanjutan.

 

Perebutan Pulau Liagan mungkin tampak kecil jika dilihat secara keseluruhan, tetapi ini merupakan gambaran kecil dari masalah yang jauh lebih besar yang dihadapi Filipina. Ini merupakan pengingat bahwa kita harus bertindak sekarang untuk melindungi sumber daya alam kita dan menemukan cara untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan perlindungan lingkungan.

 

Kirim permintaan

tst fail tst fail